Sore ini pukul empat tiga puluh
Tubuhku sepertinya agak sedikit berpeluh
Setelah berjalan menuju stasiun
Di mana memori tentangmu akan kembali tersusun
Deru kereta mengantarku ke tujuan
Potret dirimu hadir lagi dalam ingatan
Kau tatap aku dengan sebuah senyuman
Dan kita masih sama-sama malu bergandengan
Sekarang pukul empat lewat empat lima
Aku di sini, di tempat kita biasa berjumpa
Kemudian pergi kemanapun asal kita bersama
Saat itu, kita rasakan bahagia berdua
Setiap peron dan gerbong kereta
Kulihat kita bercengkerama dan tertawa
Kemudian kau tertidur karena mulai merasa lelah
Melihatmu pulas, aku sangat suka
Sudah pukul lima
Di stasiun ini, kita biasa menunggu kereta berikutnya
Bukan karena apa-apa,
Tapi karena aku ingin melihatmu lebih lama
Pukul lima dua puluh aku sampai di tujuan
Kulihat kita masih tak mau terpisahkan
Hingga akhirnya kita berjabat tangan
Lalu kukecup punggung tanganmu sebagai kenang-kenangan
Ditulis dalam perjalanan kereta Gondangdia-Pondok Ranji
28-02-2019
Tubuhku sepertinya agak sedikit berpeluh
Setelah berjalan menuju stasiun
Di mana memori tentangmu akan kembali tersusun
Deru kereta mengantarku ke tujuan
Potret dirimu hadir lagi dalam ingatan
Kau tatap aku dengan sebuah senyuman
Dan kita masih sama-sama malu bergandengan
Sekarang pukul empat lewat empat lima
Aku di sini, di tempat kita biasa berjumpa
Kemudian pergi kemanapun asal kita bersama
Saat itu, kita rasakan bahagia berdua
Setiap peron dan gerbong kereta
Kulihat kita bercengkerama dan tertawa
Kemudian kau tertidur karena mulai merasa lelah
Melihatmu pulas, aku sangat suka
Sudah pukul lima
Di stasiun ini, kita biasa menunggu kereta berikutnya
Bukan karena apa-apa,
Tapi karena aku ingin melihatmu lebih lama
Pukul lima dua puluh aku sampai di tujuan
Kulihat kita masih tak mau terpisahkan
Hingga akhirnya kita berjabat tangan
Lalu kukecup punggung tanganmu sebagai kenang-kenangan
Ditulis dalam perjalanan kereta Gondangdia-Pondok Ranji
28-02-2019