Kamis, 17 Juli 2014

Andai

Andai suatu hari nanti aku tak dapat lagi membuka mata.
Andai suatu hari nanti takkan lagi kutemui sinar mentari.
Andai suatu hari nanti takkan lagi kulihat bagaimana senyum indahmu.
Andai suatu hari nanti takkan lagi kurasakan degup jantungku sendiri.
Andai suatu hari nanti kau tak akan pernah mendapati senyum dan tawaku.
Andai suatu hari nanti kau tak akan pernah melihatku menangis lagi.
Andai suatu hari nanti kau telah menyadari bahwa aku takkan ada di sisimu lagi.
Maka, biarkanlah kenangan kita bersemayam selalu dalam memorimu.
Bagaimana kita pernah bersama dalam tawa bahagia.
Bagaimana kita pernah melewati pahitnya kehidupan bersama.
Ingatlah bagaimana aku sangat menyayangimu.
Ingatlah bagaimana aku mencintaimu dengan sepenuh hatiku.
Ingatlah bagaimana aku mempertahankan kita.
Ingatlah bagaimana aku tak pernah mau melepasmu.
Berbahagialah setiap kali kau mengingatku.
Tersenyumlah, sayang. Aku tak pernah ingin melihatmu bersedih.
Jagalah selalu diri dan hatimu untukku.
Jika nanti kau menemukan seseorang yang dapat menggantikanku,
Sejujurnya aku tak pernah rela, sayang.
Tapi berbahagialah, karena aku akan lebih tak rela jika kau sendirian.
Jika nanti kau telah mendapatkan buah hati mungil yang lucu,
maka ceritakan pada mereka tentang aku.
Beritahu namaku, beritahu siapa aku.
Dan, beritahu pula bahwa aku benar-benar ingin melihat mereka tumbuh menjadi hebat.
Beritahu pula mereka bahwa aku ingin kalian hidup bahagia selamanya.

Aku Pamit.

Sangat ingin tahu kabarmu lalu berkata aku rindu. Tapi rasanya aku sudah lelah jadi perempuan tak tahu diri. Sudah tahu rinduku sepihak, ma...